Kamis, 15 Oktober 2015

Kemana Para Ayah ?

Fatherless America! Ternyata negara sebesar Amerika Serikat merasa khawatir hilangnya peran ayah di masyarakat mereka. Mereka melakukan studi tentang ketiadaan peran ayah yang terwujud dalam berbagai tipe ayah. Studi ini dilakukan tahun 1995 oleh David Blankenhorn, seorang pendiri The Institute for American Values ( Sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dalam isu pendidikan dalam keluarga).

Dalam pembuka di bukunya, Blankenhorn mengungkapkan kenyataan bahwa sekitar 40% anak-anak di Amerika Serikat tidur di rumah-rumah dimana ayah-ayah mereka tidak 'hidup' di dalamnya. Ia melanjutkan, sebelum berusia 18 tahun, lebih dari separuh populasi anak di Amerika lebih banyak menghabiskan masa kanak-kanak mereka terpisah dari ayah-ayahnya.. Menurutnya, di Amerika belum pernah terjadi sebelumnya, anak-anak yang tumbuh  tanpa mengenal rasanya memiliki ayah, belum pernah terjadi anak-anak yang dibiarkan hidup tanpa perhatian dari para ayah.

Lalu, apa saja tipe-tipe ayah dari hasil studi tersebut?






1. Unnecessry Father

Ayah tipe ini lebih memiliki peran, ia bisa seorang yang baik, perhatian, dan berusaha menjadi baik. Namun, perannya tidak penting, keberadaannya tidak mempengaruhi keluarganya secara mendasar. Ada, atau tidak adanya ia, tidak banyak berpengaruh. Peran seorang ayah adalah untuk memberikan teladan kepada anak-anak (terutama lelaki) tentang peran seorang lelaki bagi keluarga dan masyarakat, membentuk identitas kelaki-lakian bagi anak lelakinya. Ayah jenis ini bukanlah seorang pencipta masalah, ia baik-baik saja, tetapi ia juga tidak bisa menjadi pencari solusi. Secra singkat, ayah jenis ini bisa disebut sebagai "ayah yang tidak diperlukan'.


2. The Old Father
Berbeda dengan Unnecessary father, The Old Father secara singkat bermakna: 'ayah yang tidak diinginkan'. Jika Unnecessary father dipandang sebagai ayah yang tak pernah punya solusi, ayah jenis ini merupakan ayah yang sering menjadi sumber masalah. Unnecessary father adalah seorang ayah yang kita msih bisa bergaul, pergi bersamanya, tetapi sikapnya mengundang kita untuk merendahkannya. The Old Father, adalahs eorang ayah yang bahkan anak-anak tidak bisa bersamanya, ayah jenis ini sering mengundang rasa marah. Kita mungkin bisa saja cuek  dengan keberadaan Unnecessary Father, tetapi kita tidak bisa membiarkan The Old Father, keberadaan ayah jenis ini merupakan ancaman, keberadaannya sungguh menyiksa, membuat takut. Kita tidak bisa mengabaikannya, kita tidak boleh memungkiri keberadaannya.

The Old Father merupkan wujud dari 'Mascupathology' (menurut Frank Pittman). Ayah jenis ini terjebak dalam mitos lama sosok lelaki, yang tak ubahnya seperti model rokok 'Marlboro'; kuat, kekar, keras, dan sejenisnya.  Ayah jenis ini memasukkan pemahannya ke dalam keluarga. Bahwa seorang ayah adalah sosok pengampu yang menguasai segala hal.


3. The New Father
The New Father adalah tipe ayah yang sangat mudah menjadi sahabat. Ia mengajarkan kita berbuat baik dan memainkan peran sebagai laki-laki dengan proporsional. Yah tipe ini bangun jam 2 malam untuk mengganti popok bayinya, tak segan membantu sang isteri dalam urusan rumah dan dapur, menjadi sahabat untuk anak-anak, namun juga memainkan peran lain secara seimbang. Ayah jenis ini adalah harapan baru bagi generasi mendatang, ia dalah sosok ayah yang baik, dengan wajah humanisnya.


4. The Deadbeat Dad
Ayah jenis ini adalah penjahat kriminal, ia berada di penjara, mengabaikan anak-anak dan ibu mereka. Ia tidak menafkahi keluarga secara ekonomi. Tak salah jika anak-anak yang ayahnya bertipe ini sangat membenci mereka. Ayah jenis ini merupakan sosok yang berbanding terbalik dari tipe The New Fathers. The Deadbeat Father tidak tinggal bersama anak-anaknya, ia tak hadir dalam pengasuhan, tetapi ia diharapkan bisa menafkahi. Definisi tepat tipe ini adalah: Unnecessary Father yang tidak menafkahi keluarga.

5.The Visiting Father
Adalah seorang ayah  yang tidak terlihat secara fisik. Ia adalah ayah bayangan, seorang lelaki yang 'terlantar', namun ia tidak ingin menjadi 'mantan ayah'. Ia telah meninggalkan posisinya di rumah , meninggalkan keluarganya, tetapi ia tetap singgah ke rumah tersebut, menengok anak-anak, namun tidak tinggal di dalamnya. Ia tetap mengamati anak-anak dari kejauhan. Posisinya tak lebih dari sekedar tamu di rumah anak-anaknya. Salah satu contoh ayah jenis ini adalah para suami yang telah bercerai dari isteri mereka, dan akhirnya meninggalkan anak-anaknya (tidak mengasuh anak-anak).

Karena terpisah secara fisik dari anak-anak dan ibu, tentu otoritasnya sebagai ayah berkurang cukup drastis Ayah tipe ini mencintai anak-anak mereka, memperhatikannya, dan sesungguhnya ingin menjadi yang terbaik bagi anak-anak, namun tidak bisa. Dibandingkan tipe 'Dead Beat Father, ayah tipe ini ermasuk lebih baik. Ia tidak dipandang buruk oleh anak-anak. Ia tetap membiayai anak-anak, ia peduli, penuh perhatian. Seorang ayah yang bertipe 'Dead Beat Father' jika berusaha dengan optimal, perlahan akan bergeser menjadi tipe seperti ini.


6. The Sperm Father
Ayah jenis ini merupakan yang terburuk. Ia tak berbekas, tak meninggalkan jejak. Ia hanya hadir saat akan (maaf) ejakulasi untuk mengeluarkan spermanya, setelah itu ia pergi, menghilang. Ayah jenis inilah yang melahirkan generasi tanpa ayah. Anak-anak dari tipe ini tidak mengenal ayah mereka, dan ayah mereka juga tidak mengenal anak-anaknya. Contoh dari ayah jenis ini adalah laki-laki yang menyumbang ke bank sperma. Ayah jenis ini bisa dibeli, disewa, atau bahkan ia menawarkan dirinya secara gratis. Ini merupakan salah satu dampak dari modernisme/post-modernisme, dimana peran penting pernikahan tidak lagi dipentingkan, dimana identitas seksual bisa bertukar tempat, pernikahan sejenis menjadi biasa (na'udzubillaahi min dzaalik). 


7. The Stepfather and The Nearby Guy
Ayah jenis ini adalah ayah pengganti, ia bukan seorang ayah, tetapi ia memainkan peran sebagai ayah. Ayah jenis ini mengasuh anak-anak orang lain. Ayah jenis ini berlawanan dengan The Sperm father. Bagi Stepfather, peran seorang ayah adalah masalah peran sosial, bukan biologis. Sedangkan The Sperm father beranggapan bahwa peran ayah hanya sebatas faktor biologis.

Apakah gejala hilangnya peran ayah sudah kita rasalkan di Indonesia? Bagaimana solusinya?
Semoga di kesempatan lain saya bisa melanjutkan pokok bahasan ini dari sudut pandang Islam.

 

1 komentar:

  1. Haloo... Mohon informasi untuk buku Fatherless America bisa didapatkan di mana ya? Terima Kasih sebelumnya.

    BalasHapus