Rabu, 14 Maret 2012

Kebahagiaan Kami yang Sederhana

Kehangatan keluarga, suasana rumah yang nyaman, dan orang tua yang tanggap terhadap kebutuhan, merupakan kebahagiaan yang menjadi dambaan setiap keluarga. Hal-hal tersebut juga menjadi dambaan kami, selain juga menjadi salah satu kunci sukses melaksanakan Home Education. Setiap keluarga tentunya memiliki versi kebahagiaan masing-masing sesuai visi keluarga mereka.


Saya bahagia, saat pagi hari berkumpul bersama ibu-ibu lain di tukang sayur, berdiskusi, berdebat, melontarkan pendapat serta analisa tentang kenaikan harga cabai, telur ayam, sayuran,apalagi ada isu kenaikan harga BBM dan TDL. Walaupun terdengar sepele, ibu-ibu ini merupakan kunci penentu kesejahteraan perut anggota keluarga yang lain. Konsultasi masakan dan tips pun sering terjadi di forum ini.

Saya bahagia, kami bisa memilih sendiri kendaraan yang kami inginkan. Saat ingin santai dengan kendaraan yang nyaman, kami memilih commuter line. Saat ini berkeliling Jakarta secara aman, nyaman dan murah, kami menaiki TransJakarta. Saat hendak pergi ke tempat yang tidak terlalu jauh, kami tinggal menjentikkan tangan, mobil pun berhenti, tempat duduknya panjang, bahkan di saat penumpangnya hanya kami, anak ke dua saya pernah tidur berbaring di dalamnya. Saat terpaksa, kami menumpang Metro Mini. Saat ingin bersenang-senang keliling perumahan, becak menjadi andalan.

Kami juga bahagia, kami bisa belajar secara bebas dan melihat langsung objek belajar kami. Kami pergi ke pasar untuk mengenal berbagai jenis ikan dan sayuran. Kami pergi ke warung untuk mengenal orang-orang lain yang ikut berbelanja, kami belajar membeli, menawar dan berkomunikasi yang baik dengan pedagang, bernegosiasi dengan diri sendiri maupun orang lain. Anak-anak pun belajar dengan bahagia karena mempelajari hal yang mereka inginkan.

Kami bahagia saat tiba waktu makan. Kami bisa duduk lesehan, makan dari satu piring bundar, sambil mengulang kisah kami hari itu. Saya pun berusaha bahagia dengan keadaan rumah sehabis makan, lengket dan berantakan. Walaupun sesaat terpancing juga kemarahan, tetapi keluguan anak-anak membuat saya tak tega berlama-lama dalam kemarahan.

Kami senang saat rumah kami kebocoran, rasanya seperti main hujan, dan kami bekerja sama menampung tetesan air yang semakin deras. Kami pun senang, kami pernah tinggal di tempat-tempat yang berbeda, yang oleh karenanya kami banyak belajar menyesuaikan diri, mencari teman, menjalin hubungan, karenanya pula berbagai tips pindahan pun kami ciptakan.


Kami berusaha berbahagia dengan semua yang kami miliki, kami tidak berusaha mengangankan yang belum kami miliki. Kami berusaha mensyukuri semua ini, karena dengan yang kami miliki saat ini, kami dapat saling menjaga, dapat saling becanda, dan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar